• RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
Posted by dee - - 0 comments

Baca buku itu asyik. Apalagi kalau gratis. Iya, nggak?
Hohoho.... jangan bengong dulu baca good news ini! Beneran kok kamu bisa baca novel Detektif Imai gratis? Mungkin kamu pikir kamu harus datang ke rumah pengarang ? Enggak! Beneran kamu bisa baca gratis dengan cara pinjam novel Detektif Imai melalui situs pinjambuku.org

Tuh. Beneran gratis, kan?


Caranya gimana? Cukup kamu daftar aja di situsnya melalui link REGISTER dan ikuti aja caranya. Gampang dan mudah (eh sama aja, ya?)

Nah setelah daftar, baru deh kamu bisa pinjam. Caranya, cukup dengan mengirim pesan kepada orang yang terakhir memegang buku tersebut. Nanti orang tersebut akan mengirimkan bukunya kepada kamu dan kamu yang bertanggung jawab memegang buku itu seperti layaknya orang pinjam buku. Jadi kalau ada orang lain yang mau pinjam buku itu, kamu harus meneruskannya. Termasuk kalau orang itu tinggal di kutub utara. Ha..ha..ha... just kidding. Tapi kamu ngerti maksudnya, kan?

Masih ingin tahu lebih jelasnya? Baca aja tata caranya ada di sini

Oh, ya. Mana nih link untuk novel detektif Imai? Ini dia
Detektif Imai dan Ruangan Separuh Retak
Detektif Imai dan Misteri Brownies yang Terluka

Nunggu apa lagi? Novelnya cuma satu lho yang tersedia di pinjambuku.org. Ntar kamu kudu antre pula! Happy Reading ya!

Posted by dee - - 2 comments

Mau tahu seperti apa sih karakter dalam Detektif Imai? Ayo, kenalan! ^o^


Imai alias Indonesia Permai

Seperti kucing, Imai itu penuh dengan rasa ingin tahu. Nggak heran kalau ia sering terlibat masalah. Dengan rasa ingin tahu di atas rata-rata, Imai membawa teman-temannya ke beragam kasus. Imai juga lucu, ceria dan selalu bersikap positif meskipun ia seringkali moody dan gampang naik darah. Apalagi kalau dipancing oleh Pandya.   

Gadis kecil pecinta warna kuning ini menyukai memasak dan sangat sayang pada kucing jantan kampungnya, Keju.  Imai  yang gaptek dan bahasa Inggrisnya belepotan ini selalu ke sekolah dengan sepeda. Bandana adalah ciri khas Imai. 

Ayah Imai berprofesi sebagai penerjemah sementara ibunya adalah pengusaha katering.

 
Kaisar

Sahabat Imai sejak kecil ini adalah ketua OSIS SMP Widyatamaka. Ia cerdas, rasional, serius, dan dingin. Tata bahasanya bagus dan sifatnya jauh lebih dewasa dibandingkan dengan yang lain. Di mata teman-teman sekolahnya, Kaisar mirip kaisar yang sesungguhnya. Kaisar sangat terobsesi dengan menjadi yang terbaik. Ia tidak menerima kekalahan dan membenci orang-orang yang tidak serius. Orang tua Kaisar berprofesi sebagai Pengacara dan Dokter.



Nino Hansa
 
Sebagian besar anak Widyatamaka menghindari Nino dengan alasan yang jelas: premannya sekolah! Nino dikenal sebagai tukang berantem dan tukang bolos. Ia dan teman-temannya memiliki area di belakang sekolah yang belum dibangun. Di sana, Nino menghabiskan harinya dengan tidur atau main game. 

Putera artis papan atas Indonesia ini mudah naik darah dan tidak sungkan-sungkan berkelahi. Namun di balik sikapnya yang keras ini, Nino sangat sayang pada adiknya, Niko. Nino pernah sekali tidak naik kelas. Tubuhnya tinggi besar dan seringkali dianggap sudah SMA, atau bahkan kuliah. Nino memiliki motor gede yang disembunyikannya di belakang sekolah. Tentu saja, mana boleh anak SMP Widyatamaka bawa motor. SIM? Apaan tuh?


 Siti Nurlela Hasanah alias Lila 

Anak bungsu  wak haji  ini sebel banget dengan namanya yang kampungan. Keluarganya kan kaya' banget, punya bisnis ekspor pisang ke Jepang dan sangat terhormat di kampungnya. Kenapa namanya Siti Nurlela? Nggak heran levelnya di Widyatamaka nggak pernah naik. >.<

Lila itu princess banget, mulai dari style rambutnya yang berombak, hingga dressnya yang berenda. Pokoknya semua hal yang kawaii banget, Lila pasti suka. Diam-diam Lila juga jago makan sekaligus ngembat makanan yang dibawa Imai. Cuma satu yang dibenci Lila, pisang!

Bagi banyak orang, Lila itu seperti bidadari, lembut dan penurut. Karena sifatnya yang cari selamat, gadis itu cenderung enggan ikut-ikutan dan lebih suka jadi cheerleader aja.  Lila sekelas dengan Imai dan Biru.

Biru Samudera

Anak aneh! Begitu julukan anak-anak Widyatamaka padanya. Meskipun super pintar dan jago komputer, nyatanya Biru Samudera nggak naik ke kelas dua dan harus satu kelas dengan Imai dan Lila. Soalnya Biru lebih suka tenggelam di dunianya sendiri, mengotak-atik sesuatu daripada mendengarkan gurunya.

Pada dasarnya, Biru adalah makhluk yang sangat teratur dan tergila-gila pada rutinitas.  Ia juga merupakan anak yang baik dan setia kawan, meski selera humornya aneh dan ia tidak mampu memahami kalimat kiasan. 

Biru adalah anak tunggal pengusaha besar yang bergerak di bidang komputer.

Posted by dee - - 0 comments


Brownie terluka? Hmm... kaya' apa ya?
Kalau Imai berharap kisah seorang detektif harusnya happy ending, Imai salah banget.
Masalahnya bertambah parah karena sekarang ia jadi tersangka utama. What? Nggak adil banget! Di mana-mana yang namanya detektif pasti banyak penggemarnya, kan? Kaya’ Sherlock Holmes atau Detektif Conan gitu! Harusnya ia punya fans club sendiri! Kenapa malah ia jadi tersangka? 

Apa mungkin memang ada yang salah dalam brownies buatannya hingga gurunya jatuh koma?

Terus kenapa juga muncul serangkaian kejadian yang aneh? Benarkah ada hantu di sekolahnya? Lalu pot yang jatuh itu... benarkah ada yang mau membunuh Imai? Apa hubungannya dengan guru nan cantik itu?

Apalagi teman-temannya makin semangat mengusir Imai dari sekolah. Ibu juga nggak ngebantuin. Malah Ibu panik dan mau mengirim Imai ke kutub utara. 

Aaaarrrgghhh! Gimana ini??? 

Baca dulu aja reviewnya di 

Dapatkan seri kedua Detektif Imai di toko buku Gramedia terdekat, pesan  secara online melalui kutukutubuku.comgilabuku.com atau pesan langsung ke penerbit buah hati.

Posted by dee - - 0 comments


Detektif Imai #1

Tujuan Imai masuk SMP Widyatamaka yang super keren dan super mahal itucuma satu: bertemu dengan Kaisar. Ternyata teman masa kecilnya itu sudah berubah. Kaisar jadi kaku dan dingin. Apa yang sebenarnya terjadi?

Dicuekin Kaisar, Imai bertekad nggak memikirkan Kaisar Lagi. Namun tiba-tiba sebuah kasus besar mengubah semuanya. Ruangan OSIS sekolahnya dirusak seseorang! Mampu nggak Imai menemukan pelaku yang sebenarnya? 

Apa hubungannya dengan kasus kamera Biru yang hilang? Dan yang paling penting, gimana sih cara jadi detektif yang benar? Imai benar-benar clueless.

Penasaran? Baca juga reviewnya di

Dapatkah buku pertama seri Detektif Imai di toko buku Gramedia terdekat, pesan secara online melalui bukukita.com, kutukutubuku.com, atau pesan langsung ke penerbit buah hati.